Jumat, 24 April 2015

Jangan Mencari Kesalahan Orang Lain

Gambar: Ilustrasi

*Oleh KH. Muhammad Faqih
Dalam pergaulan sehari-hari, sebagai salah satu bagian dari kelompok masyarakat tertentu, sudah barang tentu kita akan menjumpai orang-orang yang tingkah laku atau kata-katanya membuat kita kurang berkenan. Bisa jadi orang itu bertingkah kurang sopan, berkata kasar atau dengan terang-terangan melanggar norma dan larangan agama. Sebagai sesama saudara muslim dan sebagai bagian dari anggota masyarakat tentu kita wajib untuk menegur dan mengingatkan orang itu agar tidak mengulangi perbuatan atau perkataannya. Karena itu adalah bagian dari upaya amar ma’ruf nahi munkar.
Namun, ingat juga untuk selalu berhati-hati dan hendaknya tidak terlalu menggebu-gebu sehingga bisa terjebak dalam kecenderungan untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Lebih buruk lagi manakala kesalahan itu kemudian dibuka secara terang-terangan di hadapan khalayak ramai. Dewasa ini boleh kita melihat –di media-media sosial, umpamanya –betapa mudahnya orang mengumbar bahkan menghujat teman-temannya sendiri.
Sebenarnya boleh-boleh saja kita mengkritik teman atau siapa pun, asalkan semua itu disampaikan dengan santun, bijak dan penuh pertimbangan. Jika memang kita tidak dapat melakukan hal itu, maka diam adalah jalan yang terbaik. Rasulullah SAW bersabda:
Barang siapa yang beriman kepada Allah, hendaklah ia berkata yang baik atau diam” (Muttafaq ‘alaihi)
Sebuah anugerah yang agung manakala kita dikaruniai lisan yang bisa berkata-kata dengan lancar dan baik. Namun anugerah itu akan menjadi bencana yang akan mencelakakan diri kita sendiri manakala kita tidak menggunakannya secara bijak.
Dalam salah satu kitabnya, Imam al-Ghazali telah menghitung setidaknya ada 20 bencana yang bisa menimpa seseorang dikarenakan lidahnya. Di antaranya adalah bencana yang timbul akibat dusta, ghibah(membicarakan keburukan orang lain), adu domba, saksi palsu, sumpah palsu, berbicara yang tidak berguna, menertawakan orang lain, menghina orang lain, mencari-cari kesalahan orang lain, dsb.
Untuk menghindari hal-hal tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengkritik. Sebelum menyampaikan kritikan ada baiknya kita memperhatikan kemampuan orang yang bersangkutan. Lalu, tempatkan diri kita pada posisi orang tersebut dan bayangkan bagaimana seandainya ada orang lain yang mengkritik kita dalam posisi itu.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah memastikan, apa motif yang melandasi kita menyampaikan kritikan? Apa keuntungan yang kita raih setelah mengkritik dan mencari-cari kesalahan orang lain?
Jangan-jangan kritikan itu kita sampaikan hanya untuk menarik popularitas dan mengunggulkan diri sendiri dengan cara menjatuhkan bahkan menginjak-injak saudara kita sendiri.

Wallahu a’lam bi ash-shawwab
(majalahlangitan.com)

Artikel Terkait

Jangan Mencari Kesalahan Orang Lain
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email