Senin, 25 Mei 2015

Masjid Terapung Pertama di Indonesia

Masjid Terapung di Indonesia
Masjid Amirul Mukminin di Pantai Losari Makassar yang juga disebut masjid terapung. 


Pantai Losari tak hanya menyuguhkan view sunset yang indah, namun juga masjid terapung yang unik.
Warga Makassar lazim menyebut masjid dengan Masjid Amirul Mukminin ini dengan sebutan 'Masjid Terapung" karena berada di timur laut Pantai Losari dan tepat dibangun di atas air.
Masjid ini juga berhadapan dengan rumah jabatan Wali Kota Makassar di Jl Penghibur, Makassar, Sulawesi Selatan.
Masjid ini pun diklaim menjadi masjid terapung pertama di Indonesia.
Kurang lebih satu tahun sudah terbuka untuk umum, masjid ini dapat menampung sekitar 500 jamaah.
Berlantai tiga dengan kubah masjid berwarna biru yang unik.
Menurut pengelola, masjid ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat Makassar yang mayoritas muslim.
Keunikan masjid berlantai tiga berdiameter 45 meter ini terdapat dua kubah berdiameter 9 meter yang di bawahnya, pengunjung dapat menggunakan tempat bersantai dan beristirahat dengan hembusan angin Pantai Losari.

Sejuk Tanpa AC
Walau pengelola tak menyalakan AC, masjid ini tetap adem, mayoritas jamaah merupakan wisatawan.



Usai salat, mereka lalu naik ke lantai tiga melalui tangga yang melingkar di sisi kanan dan kiri untuk menikmati pemandangan.
Benar saja, pemandangan Pantai Losari terpampang nyata.
Sehingga jika wisatawan selesai salat Ashar, bisa nongkrong di teras masjid menikmati sunset. Gratis pula.
Namun jika Anda ingin berinfaq, kotak amal berada di pintu masuk masjid.
Kaki Masuk, Sepatu Tidak 
"Kakinya bisa masuk tapi sepatunya tidak". Seruan ini kerap diucapkan pengelola masjid terapung jika mendapati ada pengunjung yang bandel.
Bandel karena tidak membaca petunjuk yang tertera di pintu masuk masjid. Bahwa alas kaki dititip di penjaga sendal dan tidak sampai di pintu masuk.

Sebab sebelum di pintu masuk, sudah menjadi area steril untuk tidak dimasuki sepatu dan sendal. Pengelola begitu menjaga kebersihan.
Begitu juga dengan tempat air wudhu tetap dijaga kebersihannya.
Di tempat wudhu wanita disediakan cermin sehingga dapat membantu jamaah yang berjilbab untuk memakai kembali jilbabnya.
Khusus jamaah wanita, tempat sholatnya berada di lantai dua.
Namun jika tak ingin menaiki belasan anak tangga, Anda dapat sholat di lantai satu, pengelola menyediakan sedikit space untuk wanita di sebelah kiri masjid.
Jika lupa membawa mukena, tak masalah. Pengelola menyediakan mukena warna warni dari bahan parasut yang wangi. 

Artikel Terkait

Masjid Terapung Pertama di Indonesia
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email